Saturday, December 30, 2006

[,“] (“,) {“.} <”,>

KADANGKALA kita tidak perasan atau nampak di mana kesilapan yang pernah dilakukan, sehinggalah diberitahu atau ditegur oleh sahabat atau orang lain. Kadangkala kita perasan, sedar dan tahu kesilapan yang kita lakukan setelah merasai dan melihat reaksi orang lain kepada kita. Sama ada dia menghilang begitu sahaja, sunyi atau entah dimamah angin masa. Atau tidak mustahil menegur secara telus tanpa selindung. Tetapi, bila kita sedar atau perasaan dan tahu bahawa kita tiada sebarang kesilapan kepadanya; tiada sebarang perkara yang tidak menyenangkan dilakukan kepadanya mengapa tidak juga dia memberi reaksi kepada cahaya persahabatan yang menerangi - yang selalu sedia dan setia menjadi rakan teragung di dunia.

Barangkali, api yang menyala dan menerangi kamar persahabatan mula mengecil, lalu menjadi bara dan kelam terpadam, tragis sekali – kamar persahabatan muram. Gelita.

Saya atau dia hilang dalam gelita suram sebuah kamar persahabatan.

3 comments:

Anonymous said...

Rendra,
Persahabatan itu memang sukar dimengerti.Setiap orang punya jalan cerita yang berlainan.Mungkin, sekarang babaknya sedih atau gusar saat ini.
Jadilah teman yang penuh pengertian sekalipun ia sulit..
Rendra,teman teragung itu lebih dari cinta..tapi ia tidak pernah dipuja, disebut dengan kata-kata.. Cuma ia kekal dihati dan abadi sepanjang hayat....

Nyl

Anonymous said...

Ah, jiwangnya budak ren ni .. hehehhe

Wahyu Budiwa Rendra said...

terima kasih atas respon teman-teman.

nyl - aduhai, teman teragung itu lebih drpd cinta. saya masih mencari kedua-keduanya; teman teragung dan sesuatu itu. ada yang kata, ia seperti syampo dulu2, dua dalam satu. wa'allahualam.

sf - sesekali, tidak mengapa. he..he..