1
noktah;
sehelai detik
gugur,
angka bukan ukur,
sedar debar sedia –
khuatir berbaur.
raksi mendakap,
dingin diangkat
langit.
sendiri
menanti kuntum
kalam,
kau tabur di atas
kepuk kenangan
bersama
nostalgia
mengalir
hangat
dari mata.
sendiri
menanti
bait bunga
diksi doa
warna
cinta
kau siram.
2
sendiri
menunggu
raksi mendakap,
dingin diangkat
langit.
W.B.Rendra,
Johor Bahru.
(20 Nov.2010, Berita Harian)
2 comments:
Assalamualaikum,
Tahniah Dinda Wahyu atas tersiarnya puisi ini di BH. Teruskan berkarya.
salam singgah,
jenguk juga laman puisi saya
Post a Comment